Skip to main content
Article

Pengembangan Trustworthiness UMKM Fashion Syariah

UMKM Fashion merupakan salah satu bentuk usaha yang paling cepat dalam perkembangannya. Dari segi rantai perdagangan, mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi semua tersedia melimpah ruah. Fakta ini menumbuhkan lingkungan yang bersaing bagi pelaku UMKM. Terlebih lagi pada pelaku UMKM yang berbasis reselling. Dimana secara mayoritas, produk yang ditawarkan berdasarkan ketersediaan produsen. Contoh dalam perdagangan kerudung atau pakaian hijab yang mampu menembus segala kalangan di masyarakat pada segi religi. Penilain dari kualitas, model, serta yang paling menarik yakni harga adalah tantangan utama untuk ketiga rantai perdanganan tersebut. Ciri khas produk juga menjadi tantangan utama bagi produsen. Adanya value dari produk yang sanggup menarik perhatian produsen merupakan factor mendasar bagi produsen yang membawa keuntungan dalam memperkuat kepercayaan setelahnya.

Banyak cara untuk memulai dan bertahan sebagai pelaku UMKM di bidang fashion. Ada empat poin kreatifitas untuk meningkatkan pangsa pasar dan penguatan kualitas produk:

  1. Product development
  2. Brand image
  3. Costumer relation
  4. Trend analysis

Product development merupakan satu tanda adanya kemampuan untuk menciptakan produk baru pada segi produksi yang sama. Hal ini bisa terjadi karena permintaan pasar atau berdasar kepekaan pelaku UMKM akan kebutuhan pasar. Fenomena permintaan pasar yang sering terjadi merupakan bentuk mendasar dari Trustworthiness. Brand image juga menjadi factor yang menentukan citra produk di mata para pelanggan. Wujud produk yang dikemas apik merupakan bagian dari value produk itu sendiri yang dapat tersampaikan pada pelanggan. Konsistensi dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan permintaan pasar, dibutuhkan adanya pemahaman karakter pangsa pasar yang dituju. Pertimbangan dari vertical sales atau penguatan hubungan kepada pelanggan  atau market place lama merupakan bentuk pengembangan dari Trustworthiness. Kepercayaan yang muncul dari costumer pada kualitas produk membawa pada continuity transaction. Keberlanjutan ini tak hanya berupa loyalitas pelanggan, namun pada cara pandang yang mengisyaratkan apapun yang dihasil oleh perusahaan pasti berkualitas tinggi, dibutuhkan, dan tidak mengecewakan pelanggan. Di lain sisi adanya horizontal sales atau akuisisi marketplace baru dibutuhkan adanya pengembangan produk yang lebih adaptif, karena karakter marketplace baru yang pasti berbeda dengan marketplace lama. Karakter calon pelanggan ini dijadikan pertimbangan dalam product development. Sehingga, ciri khas produk yang mampu diadaptasikan sesuai kebutuhan pangsa pasar yang baru bisa diterima dengan mudah oleh para pelanggan. Adanya akuisi marketplace yang baru juga bisa muncul dari costumer relation. Citra produk yang mampu disampaikan pelanggan pada calon pelanggan baru tanpa adanya ikatan juga merupakan kelebihan dari costumer relation. Trend Analysis merupakan syarat terdepan pelaku UMKM dalam memahami perkembangan produk yang dibutuhkan dan diinginkan oleh segala jenis costumer.

Dalam pengembangan UMKM, diperlukan adanya faktor-faktor tambahan. Salah satunya adalah menciptakan supporting system yang mampu mendukung roda kehidupan UMKM dari segala sisi. Supporting system yang paling nyata adalah adanya sumber daya manusia. Aspek ini dapat diwujudkan melalui pembentukan team. Dalam pembentukan anggota tim atau rekan kerja, maka dibutuhkan kemampuan dalam:

  1. Memahami target set up
  2. Peka akan business development
  3. Teliti dalam teknis operasi
  4. Mampu memahami proses produksi
  5. Memahami finance budgeting
  6. Peka terhadap sales & marketing

Pelaku UMKM yang berbasis produksi barang seringkali melupakan Trustworthiness yang menentukan roda kehidupan usaha. Dapat dilihat bahwa kepercayaan pada produsen tidak sekedar hubungan antara produsen dan konsumen, namun juga pada internal produsen atau dalam team. Trustworthiness ini muncul dari kualitas, konsistensi serta value yang dipegang produsen. Kepercayaan yang memang tidak pernah berwujud ini bisa dimanfaatkan melalui adanya penyediaan jasa. Jasa yang bisa diterapkan ke dalam pelayanan pelanggan dalam reparasi produk, sosialisasi cara penjagaan, penggunaan, atau penyimpanan produk. Pelayanan ini bisa diberikan secara gratis atau profit oriented. Munculnya kekurangan pada produk yang mampu mengurangi kepercaayaan pelanggan mampu diimbangin dan ditingkatkan melalui penyediaan jasa-jasa tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa UMKM yang berbasis produksi tidak hanya terpaku pada penjagaan kualitas produk, namun pada penyediaan jasa yang bermacam-macam yang mampu meningkatkan Trustworthiness, sehingga keberlangsungan roda kehidupan pelaku UMKM dapat berputar dengan aman.

 

Penulis:
Fazl Ahmad Habib (Matron/Umum)

Join with Us!
Register as an Exhibitor Online!

To apply to be one of the online exhibitors at ISEF 2023 please fill out this short form. After filling out this form our ISEF team will contact you via the contact you entered in this form.