Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) pada 7 Oktober 2020 menyelenggarakan acara Business Coaching dengan tema “Kiat Pemasaran Produk Di Sosial Media”. Acara yang dipandu oleh Jova Alexa dan narasumber Hestu Aidil Wicaksono selaku Fasilitator Google Gapura Digital. Business Coaching berlangsung melalui platform Zoom Cloud Meetings dan Youtube ISEF Indonesia.
Dengan adanya teknologi yang semakin canggih sehingga dapat membantu mempermudah urusan manusia. Perkembangan ini dapat kita liat dengan berkembangnya berbagai media yang ada masa sekarang. Secara tidak langsung kita, harus mampu mengikuti perubahan zaman. Sama halnya dengan cara pemasaran suatu produk, dulu pemasaran produk barang atau jasa dilakukan di pasar atau toko secara langsung tetapi sekarang dapat dilakukan secara online.
Indonesia memiliki pelaku usaha UMKM yang sangat besar, tenaga kerja sebesar 70% dan PDB sebesar 61,70%. Kementerian koperasi menyebutkan ada 37 ribu UMKM mengalami dampak pandemi secara langsung. Dampak yang dialami ialah 58% aspek penurunan pendapatan, 22% aspek pembiayaan, 15% aspek distribusi barang dan 5% aspek mendapatkan bahan baku distribusi.
Para pelaku usaha UMKM harus mampu melihat peluang selama pandemi agar dapat terus meningkatkan produktifitas usahanya. Sebelum mengalami pandemi COVID-19 para konsumen lebih sering berbelanja di toko fisik (offline), namun selama pandemi disebabkan adanya pembatasan jarak sosial mereka beralih secara online. Peran media sosial ialah sebagai alternatif yang sangat mudah dalam mempromosikan produk UMKM. Maka, sangat perlu pelaku usaha untuk mampu mengoptimalkan media sosial sebagai tempat pemasaran produk barang atau jasanya.
Selama Business Coaching Aidil Wicaksono menyebutkan bahwa banyak sekali keuntungan media sosial sebagai alternatif dalam mempromosikan produk, ini dikarena 59% penduduk Indonesia ialah salah satu negara pengguna media sosial yang aktif di dunia. Media sosial yang paling sering digunakan yaitu Youtube, Instagram, Facebook, Blog, Snapchat, Tik Tok dan lainnya.
Manfaat dari platform media sosial dalam mempromosikan produkdi antaranya: adanya Brand Awarness dengan cara menciptakan konten yang menarik dan bermanfaa. Konten yang menarik dan bermanfaat akan meningkatkan jumlah pengikut dengan demikian peningkatan jumlah pengikut dapat menarik interaksi dan secara otomatis kesadaran pelanggan turut mengikuti.
Konten yang bagus berupa menyampaikan hal yang menarik, edukasi dan memberi solusi. Dalam media sosial jumlah follower tidak menjadi tujuan akhir, yang sangat penting yaitu konsumen dapat berinteraksi dengan baik melalui fitur komentar dan value terhadap produk yang dipasarkan.
Ada bermacam bentuk interaksi dengan pelanggan yaitu pelanggan yang merasa puas akan melakukan secara otomatis promosi dan merekomendasi kepada yang lainnya. Lalu pelanggan mengajukan pertanyaan, disini interaksi antara penjual dan pembeli harus interaktif agar daya tarik pembeli kepada produk yang dipasarkan menjadi lebih kuat. Pelanggan yang memberikan masukan, hal ini dapat dikarenakan keterlambatan atau lainnya, penjual dapat memberi klarifikasi agar kepercayaan terhadap produk terus kedepannya dan terakhir pelanggan dapat mengajukan keluhan, penjual harus merespon dengan merespon maka akan membuat calon pembeli mengetahuinya.
Tak hanya itu dalam penggunaan media sosial sebagai ajang promosi maka tahap ini dapat diwujudkan berupa konten edukasi. Penjual harus memastikan konten yang diposting mengandung edukasi dan manfaat, pengetahuan pelanggan akan meningkat sehingga dapat menjawab apa yang dibutuhkan oleh calon pembeli dan memiliki rasa percaya penuh terhadap produk yang ditawarkan.
Diharapkan pelaku usaha dapat memanfaatkan media sosial sebagai pemasaran serta meningkatkan penghasilan dari penjual produk terutama dimasa pendemi sekarang. Dengan demikian, penjualan tidak hanya terbatas oleh toko fisik (offline) saja melainkan dapat berinteraksi diberbagai daerah maupun negara.
Penulis:
Rahmayanti, S.H (Umum)
