
Kubang weaving is the result of the work of Kubang Nagari children, which is carried out from generation to generation. The skilled hands arrange strands of yarn into elegant and beautiful fabric used in formal and informal situations. The process of making the Kubang weaving fabric is done manually. Kubang weaving uses a non-machine weaving tool to process yarn into the material. Thus, Kubang weaving becomes an inspiration for the creativity and innovation of the Nagari children in preserving one of the Minangkabau cultural treasures.
Motif kaluak paku merupakan lambang kepemimpinan di Minangkabau. Arti tersirat, menggambarkan sifat kodrati manusia. Motif ini menggambarkan pentingnya peran mamak dalam sebuah keluarga di Minangkabau, baik peran sebagai ayah bagi anak-anaknya maupun sebagai mamak (paman) bagi kemenakannya. Sedangkan, bunga teratai memiliki arti dan nilai estetika tersendiri yang melihatkan keanggunan dan saik galamai merupakan kehati-hatian.
Motif saik galamai atau saik ajik merupakan makanan khas minang kabau, makanan ini harus di iris membentuk jajaran jenjang yang harus dilakukan dengan kehati-hatian, Dimana motif ini mengandung makna kehati-hatian masyarakat minang dalam berbuat, bertingkah laku dan dalam menghadapi masalah harus sangat berhati-hati. Motif sai galamai babungo adalah salah satu motif yang di kembangkan dari motif asli saik galamai.
Motif saik galamai atau saik ajik merupakan makanan khas minang kabau, makanan ini harus di iris membentuk jajaran jenjang yang harus dilakukan dengan kehati-hatian, Dimana motif ini mengandung makna kehati-hatian masyarakat minang dalam berbuat, bertingkah laku dan dalam menghadapi masalah harus sangat berhati-hati. Motif sai galamai babungo adalah salah satu motif yang di kembangkan dari motif asli saik galamai.