Ekonomi dan keuangan syariah kini dipandang mampu meningkatkan performa perekonomian Indonesia. Harapan tersebut tidak terlepas dari fakta Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Ekonomi dan keuangan syariah bahkan juga dipercaya dapat menjadi katalisator bagi pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi.
Melihat hal tersebut, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menggelar HIPMI Syariah Conference 2022 sekaligus meluncurkan Gerakan HIPMI Syariahpreneur.
Bertempat di Istana Wakil Presiden Indonesia, acara dibuka oleh Wakil Presiden (Wapres) RI KH. Ma’ruf Amin (29/03). Acara ini turut membuka rangkaian kegiatan HIPMI Syariah selama periode 2022.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa tahun 2022 masih menjadi tahun dengan penuh ketidakpastian. Perekonomian dunia, termasuk Indonesia, berada pada zona pemulihan. Semua negara dituntut untuk mampu memitigasi berbagai risiko secara memadai.
Wapres juga mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan setidaknya 3 hal sebagai komponen penggerak laju perekonomian, yakni sinergi dari pengendalian pandemi, kebijakan yang akomodatif, dan pengusaha.
Selanjutnya, Wapres mengajak para pengusaha yang tergabung dalam HIPMI untuk memulai usaha yang sesuai dengan kaidah syariah di sektor unggulan. Wapres pun mengapresiasi HIPMI yang telah berkontribusi meningkatkan literasi ekonomi syariah dan mengampanyekan halal lifestyle dengan menyelenggarakan HIPMI Sharia Academy. Beliau berharap agar HIPMI mampu mencetak para pengusaha syariah dan unit bisnis berbasis syariah untuk membantu perekonomian Indonesia.
Acara ini dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dilaksanakan di Auditorium Bina Karna, Hotel Bidakara Jakarta. Dengan tema “Ekonomi Syariah sebagai Lentera Kebangkitan Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19”, diskusi tersebut dihadiri oleh: Ketua PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, Lusi Lesminingwati, S.E., M.M. dari Pemda Jawa Barat, Ayana Moon Director of the Youth Pay dan Brand Ambassador Wardah, Ari Ginanjar Agustian Founder ESQ, Beni Martina Maulan dari Pegadaian Syariah, Komisaris BSI M. Arief Rosyid, Harza Sandityo Founder Alami Sharia, Mulyono Lodji Direktur Utama Istiqlal Global Fund, M. Irfan Sukarna Ekonom Ahli sekaligus Deputi Direktur DEKS BI, Dewa Eka Prayoga Salesman dan Business Owner.
Melalui diskusi ini, semua narasumber membahas secara komprehensif sektor-sektor yang mampu disentuh ekonomi syariah sebagai pemahaman akan peluang keuntungan dan tantangan yang akan dihadapi pengusaha di Indonesia.
Setelah sesi konferensi dan diskusi, Gerakan HIPMI Syariah ini akan dilanjutkan dengan roadshow ke berbagai daerah dengan mengampanyekan literasi dan manfaat keuangan syariah. Kegiatan roadshow HIPMI di berbagai daerah tersebut juga diharapkan dapat berkolaborasi dengan berbagai rangkaian program Road to ISEF 2022 seperti kegiatan Festival Ekonomi Syariah yang tahun ini akan dilaksanakan di Makassar untuk wilayah KTI, Banda Aceh untuk wilayah Sumatera, dan Surabaya untuk wilayah Jawa. Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H. Maming menyampaikan keseriusan HIPMI dalam membangkitkan ekonomi pasca pandemi Covid-19, ia juga berharap HIPMI tidak hanya dapat melahirkan pengusaha atau entrepreneur muda unggul, tapi juga membentuk pemimpin muda di masa yang akan datang.