Tingkat pembiayaan kepada sektor UMKM tergolong masih terbatas di tengah upaya pemulihan ekonomi nasional sebagai dampak dari pandemi COVID 19. Selain itu, masih banyak terdapat pelaku usaha yang belum memiliki pengetahuan yang memadai menyebabkan terbatasnya akses kepada berbagai produk dan jasa keuangan yang ditawarkan lembaga keuangan. Rangkaian kegiatan Bulan Pembiayaan Syariah (BPS) yang dibuka dengan acara Kick Off (7/9) bertemakan “Penguatan Intermediasi Keuangan dan Kapasitas Pelaku Usaha Syariah dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi yang Inklusif” diselenggarakan untuk menjadi wadah kolaborasi dalam meningkatkan pembiayaan syariah di Indonesia.
Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Putu Rahwidhiyasa, menyampaikan bahwa literasi ekonomi dan keuangan syariah perlu ditingkatkan dengan adanya kerja sama dari seluruh stakeholders dan usaha yang berkelanjutan. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Badan Wakaf Indonesia, Imam Teguh Saptono turut menyampaikan bahwa keterkaitan (konektivitas) antara aktivitas keuangan komersial dan keuangan sosial (ZISWAF) didalam Islam tidak dapat terputus sehingga diperlukan sinergi yang baik antara kedua sektor tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Satgas Pengembangan Syariah dan Ekosistem UMKM Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ahmad Buchori, menyampaikan bahwa kegiatan BPS diharapkan dapat mengurangi gap antara sektor keuangan, terutama sektor keuangan syariah dengan sektor riil sehingga dapat meningkatkan inklusi keuangan nasional.
Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Arief Hartawan menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan BPS tidak hanya bertujuan untuk mendorong peningkatan pembiayaan syariah, akan tetapi juga untuk menguatkan kompetensi dan kualitas pelaku UMKM Indonesia. Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan literasi dan inklusivitas keuangan syariah serta memperluas akses pelaku usaha syariah terhadap produk dan jasa keuangan syariah.
Selama Bulan Pembiayaan Syariah akan dilaksanakan berbagai kegiatan, antara lain sharing session (7/9), workshop pembiayaan syariah (8/9), business coaching (9/9), business matching, showcasing/ seremonial business and financing deals, serta forum pembiayaan wakaf (30/9). Kegiatan dalam BPS tidak hanya melibatkan partisipasi dari UMKM namun juga pelaku usaha syariah korporasi, nazhir wakaf, serta lembaga lain yang terkait. Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu motor penggerak dalam mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah, khususnya pembiayaan syariah di Indonesia.