Dalam upaya percepatan pertumbuhan ekonomi syariah Indonesia, sejumlah stakeholder dan regulator telah mempersiapkan strategi, agar ekonomi syariah dapat menjadi penunjang pertumbuhan dan juga pemulihan ekonomi nasional dari dampak Covid-19.
Dalam laporan Indonesia Halal Market Reports 2021-2022 menyatakan, dengan mendorong pertumbuhan ekspor produk halal, Foreign Direct Investment (FDI), dan substitusi impor industri halal, Indonesia berpotensi meningkatkan PDB nasional sebesar 5,1 miliar dolar AS per tahun. Ini menunjukkan kapabilitas dan kapasitas Indonesia dalam pasar halal.
Untuk membahas strategi pengembangan ekonomi syariah Indonesia, Infobank bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menggelar acara talkshow bertema “Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah untuk Mewujudkan Indonesia sebagai Pusat Produsen Halal Terkemuka Dunia” pada Kamis, 14 April 2022.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan secara hybrid tersebut, hadir sejumlah pembicara antara lain Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI) Prijono, Deputi Direktur Pengembangan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Farid Faletehan, Direktur Industri Produk Halal KNEKS Afdhal Aliasar, dan Direktur Sales and Distribution Bank Syariah Indonesia (BSI) Anton Sukarna, serta Eko B. Supriyanto selaku Chairman Infobank yang hadir sebagai moderator.
Membuka diskusi, Eko B. Supriyanto mengatakan bahwa Indonesia telah mengalami rangkaian fenomena disrupsi. Menurutnya, bukan hanya disrupsi teknologi dan bonus demografi saja. Tetapi Indonesia juga melalui disrupsi di bidang syariah, mengingat potensi syariah Indonesia yang sangat kuat.
Sementara itu Prijono menjelaskan, untuk mencapai perkembangan ekonomi dan keuangan syariah, BI telah mengeluarkan blueprint kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia. Dalam blueprint tersebut, terdapat tiga pilar yang saling berkaitan.
Pertama, pemberdayaan ekonomi syariah melalui pengembangan ekosistem halal atau sektor riil. Dalam hal ini, tidak hanya berperan sebagai regulator, BI bersama berbagai pihak telah bersinergi membangun model-model bisnis yang dapat direplikasi oleh masyarakat.
Kedua, keuangan dimana selain memperkuat pelaku industri, regulasi pembiayaan juga turut dikuatkan. Terakhir, yaitu pilar riset dan literasi.
Semua pihak yang hadir dalam talkshow, sepakat bahwa pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia membutuhkan sinergi dan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak. Termasuk dalam integrasi kebijakan pengembangan lembaga keuangan syariah.
Sementara itu, KNEKS mengatakan tengah membuat masterplan produk halal Indonesia bekerja sama dengan BI dan berbagai pihak. Harapannya, masterplan ini bisa menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), sehingga dapat diintegrasikan selaras pada tahap kebijakan daerah.
Acara ini kemudian dilanjutkan dengan penganugerahan Adinata Syariah 2022. Anugerah Adinata Syariah 2022 merupakan acara penghargaan KNEKS bekerja sama dengan media elektronik, dalam hal ini Infobank. Penghargaan yang pertama kali diberikan ini adalah sebagai bentuk apresiasi terhadap pemerintah daerah, kepala daerah, serta pelaku usaha syariah, yang telah mendukung pengembangan dan peningkatan kualitas layanan bisnis di sektor syariah.