Bank Indonesia (BI) bekerjasama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) mengadakan The 4th Interconten Talk bertamakan Financial Technology Advancement: Promoting the Growth of Global Islamic Financial Industry pada 1 Oktober 2020. Kegiatan ini merupakan rangkaian Indonesia Syariah Economic Festival 7th (ISEF 7th) dalam rangka memberikan dan meningkatkan pemahaman mengenai penerapan prinsip dan nilai-nilai dasar Ekonomi Syariah serta implementasinya dalam kehidupan sehari- hari.
The 4th Interconten Talk dilaksanakan secara virtual melalui Zoom Cloud Meeting Apps dengan tujuan Mengajak masyarakat untuk turut berperan aktif dalam melakukan sosialisasi dan edukasi ekonomi syariah; mendorong munculnya ide-ide baru yang muncul baik dari kaum milenial maupun masyarakat umum. Acara tersebut dibuka oleh Dubes RI Swiss/Vice Chairman of MES Advisory Board Prof. Muliaman D. Hadad, Ph. D. sebagai Keynote Speakers yang menjelaskan urgensi, tantangan dan peluang industri finansial syariah secara global dalam persepektif ekonomi digital syariah.
Pertumbuhan ekonomi digital syariah global meningkat signfikan dari 107,2 Miliar USD pada tahun 2014 menjadi 277 miliar pada tahun 2020 (Thomson Reuter 2015) dimana finansial syariah menjadi pilar penting dalam peningkatan tersebut. Vice Chairman of MES Advisory Board menjelaskan bahwa 9 pilar penting lainya untuk mencapai perkembangan ekonomi digital syariah yakni, Halal Food, Islamic Media, Halal Travel, Islamic Art & Design, Islamic Economy Education, Modest Fashion, Smart Mosque, Islamic Standard & certification serta Islami Healthcare.
Kegiatan ini sekaligus mengajak stakeholder dan masyarakat Indonesia menyadari tingginya potensi pengembangan digital ekonomi syariah di Indonesia. Hal tersebut didukung oleh bonus demografi dimana mayoritas penduduk muslim indonesia 229, 62 juta jiwa atau hampir 90%. Mulai trendnya parawisata halal, kuliner halal dan perbankan syariah di Indonesia merupakan perkembangan positif yang harus terus kita dukung.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Dr. Shaher Abbas, CSSA (Founder and Managing of IFIN Services), Rustu Aslandur (Chairman of German Speaking Muslim Circle Karisruhe), Prof Dr-Ing.Hendro Wicaksono (Chairman of MES Germany Advisor Board dan Nicky Perdhana (Head Of Fintech Departement in MES Germany).
Para narasumber secara umum menekankan pentingnya peran generasi milineal sebagai agen of change dalam perkembangan ekonomi digital syariah secara global, karena penguasan generasi milineal akan digital network dan prinsip syariah, dimana menjadi dasar penting untuk perkembangan ekonomi digital syariah. Selain itu perlu adanya strategi nasional, Islamic Digital Talent Program, serta kolaborasi Industri finansial syariah.
Penulis:
Aqlatul Gondho Ubudiah (Umum)