Skip to main content
Artikel

Konsep Pariwisata Halal 3A2P Sebagai Pendorong Pertumbuhan Ekonomi di Era New Normal

Pada tanggal 11 Maret 2020 lalu, World Health Organization (WHO) telah menetapkan COVID-19 sebagai pandemi. Virus ini menyerang siapa saja tanpa kenal basa-basi, tidak peduli pejabat ataupun rakyat, konglomerat ataupun melarat, semua dibabat, tidak pandang bulu dalam proses hinggap. Seisi dunia heran dan segala kebiasaan mengalami perubahan. Termasuk di Indonesia yang masih tergolong sebagai negara berkembang sangat tidak mudah untuk menghadapi masifnya penyerangan virus ini. Hal ini terlihat dari data yang dikumpulkan oleh gugus COVID-19 Indonesia yang setiap waktu bukan mengalami penurunan namun optimis mengalami kenaikan.

Pandemi COVID-19 menyerang masih baru hitungan bulan sudah menyebabkan dampak yang mengakar dan menjalar. Tidak berlama-lama terpuruk dengan keadaan yang semakin memburuk, saatnya untuk bangkit dengan menerapkan tatanan hidup baru yang disebut new normal. Penerapan new normal ini adalah salah satu langkah yang dipilih pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk menjaga produktivitas masyarakat agar tetap tercipta. New normal merupakan tatanan kehidupan baru dimana akan terjadi perubahan perilaku dalam melanjutkan aktivitas kehidupan untuk berlangsung normal kembali dengan menerapkan protokol pencegahan penularan COVID-19.

Pariwisata halal adalah sebuah hal yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di era new normal ini. Hal yang sangat relate dengan kegiatan webinar yang digagas oleh Bank Indonesia bertemakan “Pariwisata Halal Sebagai Upaya Mendorong Pertumbuhan Ekonomi” dalam rangka Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatera 2020 pada hari kamis, 17 September 2020 (09:30 – 12.00 WIB) lalu.

Salah satu narasumber yang mengisi webinar tersebut adalah Bapak Wahyu Purnama A, (Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat). Dalam presentasinya beliau menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi player dalam pariwisata halal. Menurutnya konsep yang diusung dalam pariwisata halal yaitu halal dan thayyib perlu diintegrasikan ke dalam aspek 3A2P.

Sumber : Slide Presentasi Bapak Wahyu Purnama A, dengan judul Perkembangan Ekonomi  dan Pariwisata Sumatera.

Pariwisata halal dengan konsep 3A2P yang dimaksud adalah pengintegrasian konsep halal dan thayyib dengan 3A (Atraksi, Aksesbilitas, Amenitas) 2P (Promosi dan Pelaku Usaha). Tujuannya agar terwujud pariwisata yang sesuai dengan konsep syariah dan bermanfaat tentunya juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang beberapa waktu waktu belakangan ini mengalami kekacauan sebagai dampak dari hadirnya virus COVID-19 di muka bumi ini.

Semua komponen yang terdapat pada aspek 3A2P tersebut membuka peluang yang begitu besar bagi para pelaku ekonomi untuk mengeliatkan pertumbuhan ekonomi kembali. Pastinya menerjunkan diri dengan inovasi-inovasi yang relevan dengan kondisi sekarang dengan prioritas protokol COVID-19.

Penulis:
Darnela Putri (Universitas Islam Indonesia)

Bergabung bersama Kami!
Registrasi sebagai Exhibitor Online!

Untuk mengajukan diri menjadi salah satu exhibitor online di ISEF 2023, silahkan Bapak/Ibu mengisi formulir singkat ini. Setelah mengisi formulir ini, tim ISEF akan menghubungi Bapak/Ibu melalui kontak yang Bapak/Ibu masukkan dalam formulir ini.