Tenun Sipirok Motif Singap
Filosofi: Bentuk rumah dahulu pada umumnya adalah bentuk atap pedati yang sering disebut berabung satu dan sisi atas berbentuk segitiga dan ini ditutup yang disebut Adopadop. Adopadop terus menerus mendapat tantangan cuaca dan iklim seperti angin, hujan dan panas.
Makna: Sebagai pengingat kita bahwa harus rendah diri dan sopan santun kepada sesama.
Ukuran kain tenun: 105cm x 250cm
Harga Produk
Rp 650.000
Tenun Sipirok Motif Jojak
Filosofi: Pada abit godang, Jojak diperlambang dengan pehubung tali temali yang sambung menyambung menjadi buhul (ikatan). Berupa sambungan rantai tali yang dipilin sedimikian rupa agar kokoh dan kuat. Pada falsafah suku Batak Angkola-Sipirok ada tercantum Hot di Dalihan Na Tolu, Jojak di Bandul Na Opat
Makna: kekerabatan yang erat dalam kehidupan keluarga dan bermasyarakat yang diatur dalam adat istiadat.
Ukuran: 105cm x 250cm
Harga Produk
Rp 650.000
Tenun Sipirok Motif Bunga Ros
Filosofi: Dibentuk seperti bunga ros yang cantik, yang selalu indah dipandang mata, aromanya semerbak harum, dicintai dan disukai setiap orang. Bunga ini sering disebut dalam Bahasa daerah jagar-jagar, itulah sebabnya dikatakan anak perempuan adalah jagar-jagar tu anak boru dan anak laki-laki adalah jagar-jagar tu mora.
Makna: Menjadi manusia yang berlaku baik, pembawa kebaikan dimanapun berada.
Ukuran: 105cm x 250cm
Harga Produk
Rp 650.000
Ulos Bintang Maratur
Merupakan kain tertua ketiga dalam sejarah ulos. Cara pembuatannya dengan sistem tenun ikat dengan pewarnaannya masih sistesis. Kain/Ulos ini umumnya digunakan oleh wanita batak toba sebagai selendang dan juga digunakan untuk diuloskan dalam upacara adat batak serta dijadikan sebagai koleksi.
Harga Produk
Rp 3.500.000
Ulos Harungguan
Harungguan merupakan ulos gabungan dari seluruh motif ulos Batak. Makna dari Harungguan adalah kumpulan/bersatu. Proses menenun Harungguan menggunakan teknik tenun tradisional gedogan menggunakan pewarna campuran (alami dan sintetis) dengan bahan benang katun.
Harga Produk
Rp 2.800.000