Sebagai bagian dari rangkaian main agenda Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 dan penutup rangkaian Bulan Pembiayaan Syariah (BPS) 2024, Bank Indonesia menyelenggaran kegiatan Business Deals (31/10) sebagai bentuk showcasing atau promosi berbagai bentuk kerja sama dan penyaluran pembiayaan oleh Industri Jasa Keuangan Syariah (IJKS) dan Kementerian terkait. Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Ibu Ita Rulina menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi berbagai mitra strategis untuk mendorong perkembangan industri keuangan syariah sesuai dengan tema acara yaitu “Akselerasi Pembiayaan Syariah untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”. Kegiatan ini melibatkan KNEKS dan KemenKopUKM yang merupakan anggota project charter sinergi business matching pembiayaan syariah, perbankan syariah, perusahaan fintech syariah, securities crowdfunding (SCF) syariah, perusahaan penjaminan pembiayaan syariah, dan lembaga keuangan syariah lainnya.
Rangkaian kegiatan dilaksanakan secara luring dan diawali dengan seremoni Sukses Pembiayaan program Bisnis Layak Funding (BISLAF) KemenkopUKM sebesar Rp550 juta antara SHAFIQ, sebuah perusahaan SCF syariah, dengan PT Inovasi Anak Negeri, perusahaan yang memperoduksi mesin agrocomplex dan pengolah makanan. Selain itu, pembiayaan program BISLAF juga terjadi senilai Rp1,5 Miliar antara SHAFIQ dengan PT Fadsan Indonesia Group, perusahaan yang bergerak di bidang fesyen dan manufaktu. Pada kesempatan ini, Direktur KNEKS, Bapak Putu Rahwidhiyasa, menyampaikan bahwa seremoni ini merupakan bagian dari realisasi project charter sinergi business matching pembiayaan syariah yang disinergikan oleh KNEKS dengan Bank Indonesia bersama dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Hingga saat ini, sinergi kolaborasi project charter sinergi business matching pembiayaan syariah BPS 2024 telah menghasilkan capaian luar biasa. Berbagai capaian tersebut diantaranya: (i) 297 UMKM & 14 start-up difasilitasi mentoring & business matching dengan lembaga keuangan syariah, (ii) 8 UMKM telah mendapatkan pendanaan Rp8 Miliar melalui SCF syariah, serta (iii) masih terbukanya potensi proses pembiayaan sejumlah Rp61,42 Miliar dari perbankan, Rp22,3 Miliar dari SCF Syariah untuk 108 UMKM, dan Venture Capital senilai USD 200 juta untuk 4 start-up.
Kegiatan dilanjutkan dengan seremoni penyaluran pembiayaan dari perbankan syariah, yaitu Perjanjian Kerja Sama (PKS) Line Facility Pembiayaan KUR Syariah antara PT Bank BJB Syariah dengan Yayasan Amanat Negeri Sakura senilai Rp1,5 Miliar, Pembiayaan Tanpa Anggunan (PTA) Berkah iB antara PT Bank Mega Syariah dengan PT Dua Empat Tujuh senilai Rp18 Miliar, dan Pembiayaan Musyarakah Renovasi Gedung Kampus antara Bank Mega Syariah dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta senilai Rp203 Miliar. Pada kesempatan yang sama, BCA Syariah juga melakukan seremoni kerja sama Pembiayaan Modal Kerja Mudharabah dengan Kopnus Syariah senilai Rp60 Miliar. Bank Syariah Indonesia (BSI) juga melakukan seremoni pembiayaan MoU Pemanfaatan Layanan Jasa dan Produk Perbankan Syariah dengan CV Amanda sebesar Rp100 Miliar. Selain itu, Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah juga melaksanakan penandatanganan PKS Sinergi Jasa Layanan Penyediaan Paket Ibadah Umroh, Haji Plus, dan Perjalanan dengan PT Hana Asia Wisata (Hana Tour), PT Biro Perjalanan Wisata Aprilya Darma Wisata (Shafwah Holidays), dan PT Nur Rima Al Waali (NRA Tour and Travel).
Pada kesempatan yang sama, dari industri penjaminan pembiayaan, terdapat penandatanganan PKS Penjaminan Bank Garansi antara PT Penjaminan Jamkrindo Syariah dengan Bank KB Bukopin Syariah, PKS Penjaminan Bank Garansi antara PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah dengan Bank Syariah Indonesia (Rp1 Triliun), dan PKS Kafalah Pembiayaan Kepada Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah antara PT Jamkrida Jakarta dengan LPDB-KUMKM senilai Rp100 Miliar.
Acara kemudian dilanjutkan dengan seremoni pembiayaan syariah dari industri fintech syariah dalam bentuk penguatan modal (Equity Financing Syariah) antara Hasan Venture Capital dengan PT Kreasi Putra Hotama (Qara’a) senilai Rp900 Miliar. Rangkaian kegiatan pada siang hari tersebut ditutup dengan seremoni penandatanganan Ecosystem Financing antara Qazwa dengan PT eJahit Apparel Indonesia senilai Rp50 Miliar.
Melalui seluruh rangkaian kegiatan yang telah diselenggarakan (31/10), business deals berhasil mencatatkan total nilai kesepakatan sebesar Rp1.535.786.000.000 (satu triliun lima ratus tiga puluh lima miliar tujuh ratus delapan puluh enam juta rupiah). Semoga langkah baik ini menjadi bagian dari langkah-langkah besar pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah yang berkelanjutan di masa depan.