Skip to main content
Article

Figur Ayah Menjadi Panutan Keluarga

Rabu, (30/9) ISEF kembali menyelengarakan Hijrah Fest From Home X ISEF. Berbeda dengan dua hari yang lalu, kali ini kajian diisi oleh Ustadz Wijayanto dan acara dipandu oleh Arie Untung dengan Tema “Ayah, Bawa Aku Kesyurga Bersamamu”.

Acara yang diselenggarakan melalui virtual aplikasi Zoom yang dihadiri oleh hampir 300 peserta dan disaksikan melalui platform lainnya seperti instagram dan youtube.

Ustadz Wijayanto pun menjelaskan lebih rinci mengenai tema yang mengangkat sosok ayah sebagai inspirasi untuk keluarganya, yang mengajak keluarganya agar nantinya diakhirat sama-sama ke syurga. Ayah menjadi role model bagi anaknya, sehingga harus berusaha menjadi yang terbaik dan menjadi contoh bagi keluarga. Seperti dijelaskan dalam sebuah hadist, Nabi Muhammad Saw. Bersabda yang artinya “Barang siapa yang dikehendaki baik maka kuatkanlah ia dalam perkara agama”. Ini berarti setiap manusia harus menjadi baik dengan harus diperkuat dengan ilmu dan ketaatan kepada Allah sesuai dengan ajaran agama.

Pada saat sekarang, dunia tengah dilanda musibah besar dengan adanya wabah virus Covid-19, membuat kita tidak dapat bertemu langsung namun, tidak menjadi penghalang untuk terus menuntut ilmu. Dengan adalah teknologi yang semakin canggih dapat mempertemukan kita walau secara virtual. Iman Syafi’i mengatakan bahwa “Tiada ibadah yang lebih utama setelah shalat wajib dari pada menuntut ilmu”.(An-Nabawi,Al-Majmuk:33)1.

Dalam beribadahpun kita harus mengetahui ilmunya terlebih dahulu agar ibadah kita tersebut dapat diterima, maka sangat penting untuk menuntut ilmu. Ayah adalah sosok pemimpin untuk keluarganya dan harus mampu membentuk generasi yang islami, bukan yang menyuruh tapi yang mengajak. Mengajak anak shalat jama’ah, membaca Al-Qur’an serta menghafalkannya. Adapun manfaat ketika anak menjadi penghafal Al-Qur’an ialah: pahala hafalan anak tersebut mengalir kepada orang tua, anak akan menolong orang tua dan memberikan mahkota ketika akhirat nanti dan masih banyak lainnya.

Seorang ayah harus mampu menciptakan 4 (empat) pintu agar menjadi rumah yang mensyurgakan diantaranya ialah:1

  1. Rumah Harus Menjadi Mushala
    Ketika dirumah adanya aktifitas yang mendekatkan diri dengan Allah seperti shalat jama’ah, membaca Al-Qur’an, berdoa dan lainnya. Dijelaskan pula 5 kewajiban terhadap Al-Qur’an ialah membacanya, memahami, menghafalkan, mengamalkan, dan mengajarkannya.
  2. Rumah Harus Menjadi Maskanah
    Untuk menjadi sakinah (tempat dimana menjadi pelindung) atau merasa aman.
  3. Rumah Harus Menjadi Madrasah
    Maka dari itu harus adanya madrasah uwla (pendidikan awal) untuk mendidik anak-anak yang dilakukan oleh orang tua.
  4. Rumah Harus Menjadi Maul
    Yaitu tempat untuk tumbuh, berkembang baik psikis, rohani dan jasmani bagi anak.

Kemudian disesi terakhir acara adanya interaksi Tanya jawab dimana peserta mendapatkan kesempatan bertanya salah satunya ialah bagaimana agar kita semangat terus dalam beribadah?. Ustadz Wijayantopun menjawab “ ada 4 hal yang dapat kita lakukan agar semnagat beribadah selalu ada yaitu mengikuti kajian, melakukan shalat jama’ah dimesjid, terus belajar mencari ilmu, dan adanya waliyah (sosial kontrol) yaitu berguru”.

Disesi awal dan akhir Hijrah Fest From Home X ISEF juga membagi kan kuis PSBB (Peduli Sesama Berbagi Berkah) yang nantinya ada pembagian jutaan rupiah kepada orang-orang yang terdampak langsung terhadap pademi seperti usaha kecil dan bantuan pendidikan untuk anak-anak.

Semoga dengan adanya ISEF ini dapat memberi manfaat kepada masyarakat dan menambah ilmu serta terus menjalin silaturrahim walau dalam keadaan terpisah oleh jarak dan kita berharap wabah virus Covid-19 segera mengilang. Amin

 

Penulis:
Rahmayanti, S.H (Umum)

Join with Us!
Register as an Exhibitor Online!

To apply to be one of the online exhibitors at ISEF 2023 please fill out this short form. After filling out this form our ISEF team will contact you via the contact you entered in this form.